Selasa, 29 Maret 2011

wawasan nusantara


Wawasan nusantara adalah cara pandang dan sikap bangsa Indonesia mengenai diri dan bentuk geografinya berdasasarkanPancasila dan UUD 1945  Dalam pelaksanannya, wawasan nusantara mengutamakan kesatuan wilayah dan menghargai kebhinekaan untuk mencapai tujuan nasional
Latar belakang
Falsafah pancasila
Nilai-nilai pancasila mendasari pengembangan wawasan nasional. Nilai-nilai tersebut adalah
  1. Penerapan Hak Asasi Manusia (HAM), seperti memberi kesempatan menjalankan ibadah sesuai dengan agama masing- masing.
  2. Mengutamakan kepentingan masyarakat daripada individu dan golongan.
  3. Pengambilan keputusan berdasarkan musyawarah untuk mufakat.
Aspek kewilayahan nusantara
Pengaruh geografi merupakan suatu fenomena yang perlu diperhitungkan, karena Indonesia kaya akan aneka Sumber Daya Alam (SDA) dan suku bangsa.[2]
Aspek sosial budaya
Indonesia terdiri atas ratusan suku bangsa yang masing-masing memiliki adat istiadat, bahasa, agama, dan kepercayaan yang berbeda - beda, sehingga tata kehidupan nasional yang berhubungan dengan interaksi antargolongan mengandung potensi konflik yang besar.[2]
Aspek sejarah
Indonesia diwarnai oleh pengalaman sejarah yang tidak menghendaki terulangnya perpecahan dalam lingkungan bangsa dan negara Indonesia.[2] Hal ini dikarenakan kemerdekaan yang telah diraih oleh bangsa Indonesia merupakan hasil dari semangat persatuan dan kesatuan yang sangat tinggi bangsa Indonesia sendiri.[2] Jadi, semangat ini harus tetap dipertahankan untuk persatuan bangsa dan menjaga wilayah kesatuan Indonesia.[2]
Fungsi
  1. Wawasan nusantara sebagai konsepsi ketahanan nasional, yaitu wawasan nusantara dijadikan konsep dalam pembangunan nasional, pertahanan keamanan, dan kewilayahan.[3]
  2. Wawasan nusantara sebagai wawasan pembangunan mempunyai cakupan kesatuan politik, kesatuan ekonomi, kesatuan sosial dan ekonomi, kesatuan sosial dan politik, dan kesatuan pertahanan dan keamanan.
  3. Wawasan nusantara sebagai wawasan pertahanan dan keamanan negara merupakan pandangan geopolitik Indonesia dalam lingkup tanah air Indonesia sebagai satu kesatuan yang meliputi seluruh wilayah dan segenap kekuatan negara.[3]
  4. Wawasan nusantara sebagai wawasan kewilayahan, sehingga berfungsi dalam pembatasan negara, agar tidak terjadi sengketa dengan negara tetangga.[3] Batasan dan tantangan negara Republik Indonesia adalah:[3]
  1. Cara penarikan batas laut wilayah tidak lagi berdasarkan garis pasang surut (low water line), tetapi pada sistem penarikan garis lurus (straight base line) yang diukur dari garis yang menghubungkan titik - titik ujung yang terluar dari pulau-pulau yang termasuk dalam wilayah RI.
  2. Penentuan wilayah lebar laut dari 3 mil laut menjadi 12 mil laut.
  3. Zona Ekonomi Ekslusif (ZEE) sebagai rezim Hukum Internasional, di mana batasan nusantara 200 mil yang diukur dari garis pangkal wilayah laut Indonesia. Dengan adanya Deklarasi Juanda, secara yuridis formal, Indonesia menjadi utuh dan tidak terpecah lagi.
Tujuan
Tujuan wawasan nusantara terdiri dari dua, yaitu:[4]
  1. Tujuan nasional, dapat dilihat dalam Pembukaan UUD 1945, dijelaskan bahwa tujuan kemerdekaan Indonesia adalah "untuk melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia dan untuk mewujudkan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa, dan ikut melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan perdamaian abadi dan keadilan sosial".
  2. Tujuan ke dalam adalah mewujudkan kesatuan segenap aspek kehidupan baik alamiah maupun sosial, maka dapat disimpulkan bahwa tujuan bangsa Indonesia adalah menjunjung tinggi kepentingan nasional, serta kepentingan kawasan untuk menyelenggarakan dan membina kesejahteraan, kedamaian dan budi luhur serta martabat manusia di seluruh dunia.




Implementasi
Kehidupan politik
Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam mengimplementasikan wawasan nusantara, yaitu:[5]
  1. Pelaksanaan kehidupan politik yang diatur dalam undang-undang, seperti UU Partai Politik, UU Pemilihan Umum, dan UU Pemilihan Presiden. Pelaksanaan undang-undang tersebut harus sesuai hukum dan mementingkan persatuan bangsa.Contohnya seperti dalam pemilihan presiden, anggota DPR, dan kepala daerah harus menjalankan prinsip demokratis dan keadilan, sehingga tidak menghancurkan persatuan dan kesatuan bangsa.
  2. Pelaksanaan kehidupan bermasyarakat dan bernegara di Indonesia harus sesuai denga hukum yang berlaku. Seluruh bangsa Indonesia harus mempunyai dasar hukum yang sama bagi setiap warga negara, tanpa pengecualian. Di Indonesia terdapat banyak produk hukum yang dapat diterbitkan oleh provinsi dan kabupaten dalam bentuk peraturan daerah (perda) yang tidak bertentangan dengan hukum yang berlaku secara nasional.
  3. Mengembagkan sikap hak asasi manusia dan sikap pluralisme untuk mempersatukan berbagai suku, agama, dan bahasa yamg berbeda, sehingga menumbuhkan sikap toleransi.
  4. Memperkuat komitmen politik terhadap partai politik dan lembaga pemerintahan untuk menigkatkan semangat kebangsaan dan kesatuan.
  5. Meningkatkan peran Indonesia dalam kancah internasional dan memperkuat korps diplomatik ebagai upaya penjagaan wilayah Indonesia terutama pulau-pulau terluar dan pulau kosong.
Kehidupan ekonomi
  1. Wilayah nusantara mempunyai potensi ekonomi yang tinggi, seperti posisi khatulistiwa, wilayah laut yang luas, hutan tropis yang besar, hasil tambang dan minyak yang besar, serta memeliki penduduk dalam jumlah cukup besar. Oleh karena itu, implementasi dalam kehidupan ekonomi harus berorientasi pada sektor pemerintahan, pertanian, dan perindustrian.
  2. Pembangunan ekonomi harus memperhatikan keadilan dan keseimbangan antardaerah. Oleh sebab itu, dengan adanya otonomi daerah dapat menciptakan upaya dalam keadilan ekonomi.
  3. Pembangunan ekonomi harus melibatkan partisipasi rakyat, seperti dengan memberikan fasilitas kredit mikro dalam pengembangan usaha kecil.
Kehidupan sosial
Tari pendet dari Bali merupakan budaya Indonesia yang harus dilestarikan sebagai implementasi dalam kehidupan sosial.
Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam kehidupan sosial, yaitu :[5]
  1. Mengembangkan kehidupan bangsa yang serasi antara masyarakat yang berbeda, dari segi budaya, status sosial, maupun daerah. Contohnya dengan pemerataan pendidikan di semua daerah dan program wajib belajar harus diprioritaskan bagi daerah tertinggal.
  2. Pengembangan budaya Indonesia, untuk melestarikan kekayaan Indonesia, serta dapat dijadikan kegiatan pariwisata yang memberikan sumber pendapatan nasional maupun daerah. Contohnya dengan pelestarian budaya, pengembangan museum, dan cagar budaya.
 Kehidupan pertahanan dan keamanan
Membagun TNI Profesional merupakan implementasi dalam kehidupan pertahanan keamanan.
Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam kehidupan pertahanan dan keamanan, yaitu :[5]
  1. Kegiatan pembangunan pertahanan dan keamanan harus memberikan kesempatan kepada setiap warga negara untuk berperan aktif, karena kegiatan tersebut merupakan kewajiban setiap warga negara, seperti memelihara lingkungan tempat tinggal, meningkatkan kemampuan disiplin, melaporkan hal-hal yang menganggu keamanan kepada aparat dan belajar kemiliteran.
  2. Membangun rasa persatuan, sehingga ancaman suatu daerah atau pulau juga menjadi ancaman bagi daerah lain. Rasa persatuan ini dapat diciptakan dengan membangun solidaritas dan hubungan erat antara warga negara yang berbeda daerah dengan kekuatan keamanan.
  3. Membangun TNI yang profesional serta menyediakan sarana dan prasarana yang memadai bagi kegiatan pengamanan wilayah Indonesia, terutama pulau dan wilayah terluar Indonesia.
(sumber  Wikipedia Indonesia)

Rabu, 23 Maret 2011

Resensi film "ALANGKAH LUCUNYA NEGRI INI".

ALANGKAH LUCUNYA NEGERI INI

“Alangkah Lucunya Negeri Ini” adalah film terbaru garapan sutradara kenamaan Dedy Mizwar yang berusaha menyentil keadaan negeri ini. Dari judulnya kita sudah bisa menebak pesan yang akan disampaikan Deddy Mizwar dalam film ini yakni empati yang begitu mendalam terhadap Tanah Air.
Film ini sangat bagus. Mengangkat permasalahan di negeri ini seperti anak-anak telantar, penyandang cacat, kekerasan, banyak sekali masalah di Tanah Air yang diangkat di Alangkah Lucunya (negeri ini).
Alangkah Lucunya (negeri ini) menghadirkan sejumlah aktor ternama seperti Slamet Rahardjo, Jaja Mihardja, Tio Pakusadewo, serta Reza Rahadian yang tahun lalu merebut Piala Citra. Film ini juga didukung oleh pemain-pemain yang terbilang baru di dunia layar lebar. Sebut saja Asrul Dahlan yang menarik perhatian pemirsa melalui Para Pencari Tuhan yang ditayangkan SCTV saban bulan Ramadhan.

Film hasil kolaborasi penulis Musfar Yasin dan sutradara Deddy Mizwar ini bisa didekati dengan banyak kemungkinan: ideologi, politik, sosial, budaya, pendidikan, kriminalitas, generasi muda, dan agama. Isu pengangguran, kekerasan, dan semangat materialism juga disentil.
Bisa dibilang, film ini adalah perpanjangan ide anti-korupsi ‘Ketika’ dan semangat nasionalisme-religius ‘Nagabonar Jadi 2′. Walau ada satu plot utama–yaitu bagaimana Muluk (Reza Rahadian) dan kawan-kawannya bisa mengubah para pencopet cilik untuk tidak lagi mencopet dan beralih usaha yang halal dengan cara yang “revolusioner”—tetapi yang tidak kalah serunya adalah detail-detail minor seperti celetukan para bocah pencopet atau atmosfir sekitar.
Tengok bagaimana para calon besan (H Makbul/Deddy Miszwar dan H. Sarbini/Jaja Miharj) begitu prihatin dengan Muluk yang sudah 2 tahun menganggur. Tekanan-tekanan sosial seperti kewajiban bekerja dan menikah adalah hal lumrah di negeri ini. Pun dengan jutaan pengangguran dari berbagai level pendidikan. Karena itu, lantas muncul komentar satir: “Pendidikan itu penting. Karena berpendidikan, maka kita tahu bahwa pendidikan itu tidak penting!”
Atau tengok Jupri (Edwin ‘Bejo’) yang calon anggota DPR. Dengan norak, Jupri mendekati anak H. Sarbini yang cukup terpesona melihat screensaver akuarium di laptop baru calon pejabat itu. Atau bagaimana dia dilecehkan masyarakat saat membagi-bagikan kaos kampanyenya. Atau, bagaimana dengan nakal, para pencopet yunior itu diajak ke Gedung MPR, dan nyeletuk, “Mereka nyopetnya gimana ya?”.
Menurut Deddy, cerita ini sudah digagas sembilan tahun lalu, tapi baru tahun ini Musfar memberikannya setelah diolah hingga matang sebagai skenario. Di dalam skenario yang matang, hadir tokoh-tokoh yang berkarakter kuat dan harus diperankan oleh pemain-pemain yang memiliki karakter kuat pula. Maka Deddy harus ekstra keras memilih pemain-pemain yang dianggap mampu memainkan karakter tokoh-tokoh dalam cerita tersebut, mulai dari pemain-pemain ternama sampai pemain-pemain yang baru sama sekali.
Setelah hampir dua bulan melakukan kasting, melalui seleksi ketat, terpilihlah beberapa pemain yang dianggap pas dan mampu. Sebagian di antaranya adalah pemain-pemain yang sudah teruji keaktorannya, dibuktikan dengan Piala Citra yang telah digenggamnya. Selain Deddy Mizwar sendiri yang memerankan Pak Makbul, tercatat juga Slamet Rahardjo, Jaja Mihardja, serta Tio Pakusadewo dan Reza Rahadian yang tahun lalu merebut Piala Citra.
Di samping para pemeran-pemeran kaliber Citra, film ini juga didukung oleh pemain-pemain yang terbilang baru di dunia layar lebar. Sebut saja misalnya Asrul Dahlan yang menarik perhatian pemirsa melalui serial PARA PENCARI TUHAN tayangan SCTV setiap bulan Ramadhan, kemudian ada Edwin – komedian asal Bandung, ada Sonia, dan Tika Bravani – yang meski baru pertama kali berhadapan dengan kamera tapi telah memperlihatkan bakatnya yang luar biasa.
Aroma kemiskinan, pengangguran, dan akhirnya mencari jalan pintas atau apatis juga hadir. Misalnya, Syamsul (Asrul Dahlan) yang hobi bermain gaple di pos ronda. Atau Pipit (Tika Bravani) yang senang mengikuti kuis di televisi dan undian berhadiah. Atau, sang ibu (Rina Hasyim) yang tidak punya pekerjaan selain mengisi TTS dan game watch.
Persoalan agama dan umatnya tentu kental di sini. Ada kelompok haji, seperti Makbul dan Sarbini, dipimpin Haji Rahmat (Slamet Rahardjo Djarot). Tindakan revolusioner, mengumpulkan 10% dari hasil copet untuk diputar dan ditabung, menimbulkan kontroversi, khususnya bagi para haji. Mereka tentu saja menolak uang haram. Konflik pun kian meruncing.
Tentu peran sutradara pendamping, Aria Kusumadewa, yang dekat dengan topik anak jalanan, juga penting. Durasi 105 menit tidak terasa karena mengalirnya cerita.
Di akhir film, muncul pernyataan keras yang menjadi jiwa film ini: “Fakir miskin dan anak terlantar dipelihara oleh negara”, bunyi pasal 34 UUD 1945.
Tetapi yang terkeras adalah pernyataan Syamsul di akhir cerita, yang berteriak-teriak membandingkan koruptor dengan pencopet amatir. Dan setelah itu, Jupri menghampirinya untuk memberinya kaos bergambar dirinya. Reaksi Syamsul sangat keras, dia berkata “kentut!”. Lewat adegan itu, seolah kita diajak berpikir, orang ini ingin jadi wakil rakyat untuk kepentingan pribadinya. Mengapa mereka tidak berupaya keras untuk mengentaskan banyak persoalan di negeri ini?”
Skenario yang bagus, dimainkan oleh pemain-pemain yang baik, film ini juga digarap oleh film maker yang piawai. Selaku sutradara, Deddy Mizwar memperoleh penghargaan dan pujian melalui NAGABONAR JADI 2 yang dinobatkan sebagai FILM TERBAIK FFI 2007. Demikian juga melalui sejumlah sinetronnya yang selalu memperoleh perhatian pemirsa TV, seperti LORONG WAKTU, KIAMAT SUDAH DEKAT, PARA PENCARI TUHAN. Sementara peƱata kamera diserahkan pada YUDI DATAU, yang juga sudah meraih beberapa penghargaan. Kemudian editingnya dikerjakan oleh TITO KURNIANTO, yang pernah meraih penghargaan EDITOR TERPUJI dalam FESTIVAL FILM BANDUNG (FFB) 2007.
Maka, dari skenario yang ditulis oleh penulis peraih Citra, diperankan oleh actor-aktor peraih Citra, digarap oleh sutradara peraih Citra, dan dibidik oleh sinematografer peraih Citra, bisa sangat diharapkan ALANGKAH LUCUNYA NEGERI INI menjadi film yang wajib ditonton.
Terakhir mari kita renungkan adegan ini: kala pencopet dengan sukses mengadakan upacara bendera. Begitu lagu kebangsaan Indonesia Raya berhenti, “Hiduplah Indonesia Raya”…tiba-tiba yang paling kecil menyeletuk:”Amin!”, sembari menggerakkan tangannya mengusap wajah, layaknya berdoa.
Film ini sangat baik untul di tonton oleh semua kalangan, karena film ini membawa dampak positif dalm setiap alur ceritanya, pemainnya juga sangat menghayati apa yang mereka perankan dalam film ALANGKAH LUCUNYA NEGERI INI.

Selasa, 01 Maret 2011

pengertian bangsa, negara,warga,ham,hak, dan kewajiban

Bangsa adalah suatu kelompok manusia yang dianggap memiliki identitas bersama, dan mempunyai kesamaan bahasa, agama, ideologi budaya, dan/atau sejarah. Mereka umumnya dianggap memiliki asal-usul keturunan doktrin paling berpengaruh dalam sejarah. Doktrin ini merupakan doktrin etika dan filsafat, dan merupakan awal dari ideologi nasionalisme. yang sama. Konsep bahwa semua manusia dibagi menjadi kelompok-kelompok bangsa ini merupakan salah satu.
Negara adalah suatu wilayah di permukaan bumi yang kekuasaannya baik politik, militer, ekonomi, sosial maupun budayanya diatur oleh pemerintahan yang berada di wilayah tersebut.
Syarat primer sebuah negara adalah memiliki rakyat, memiliki wilayah, dan memiliki pemerintahan yang berdaulat. Sedangkan syarat sekundernya adalah mendapat pengakuan dari negara lain.
Negara adalah pengorganisasian masyarakat yang mempunyai rakyat dalam suatu wilayah tersebut, dengan sejumlah orang yang menerima keberadaan organisasi ini. Syarat lain keberadaan negara adalah adanya suatu wilayah tertentu tempat negara itu berada. Hal lain adalah apa yang disebut sebagai kedaulatan, yakni bahwa negara diakui oleh warganya sebagai pemegang kekuasaan tertinggi atas diri mereka pada wilayah tempat negara itu berada.
Warga adalah sekumpulan masyarakat yang ada di dalam lingkungan hidup.
Hak memiliki pengertian tentang sesuatu hal yang benar, milik, kepunyaan, kewenangan, kekuasaan untuk berbuat sesuatu (krn telah ditentukan oleh undang-undang, aturan, dsb), kekuasaan yg benar atas sesuatu atau untuk menuntut sesuatu, derajat atau martabat. Sedangkam kewajiban adalah sesuatu yang wajib dilaksanakan, keharusan (sesuatu hal yang harus dilaksanakan). Di dalam perjalanan sejarah, tema hak relatif lebih muda usianya dibandingkan dengan tema kewajiban, walaupun sebelumnya telah lahir.
 Kewajiban adalah suatu hal yang harus dipenuhi.